Apa itu Botnet Attack pada Jaringan Komputer – Internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita saat ini. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ada bahaya yang mengancam.
Salah satu ancaman paling serius adalah botnet, yang merupakan jaringan komputer yang disusupi oleh perangkat lunak berbahaya atau malware. Komputer yang terinfeksi juga dikenal sebagai zombie atau bot.
Perangkat lunak botnet sebagian besar ditulis dalam bahasa pemrograman C++ dan C. Ini dirancang untuk menyerang komputer korban dan mengendalikannya tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Botnet tersedia secara bebas di pasar untuk disewakan dan dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis serangan, termasuk DDoS Attack, phishing, dan pemerasan.
Botnet adalah ancaman yang sangat serius bagi perusahaan dan organisasi. Bahkan situs jejaring sosial terbesar seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, serta situs web e-commerce seperti Amazon dan Flipkart, menjadi korban malware ini.
Botnet juga dapat digunakan untuk mencuri data pribadi, mencuri informasi keuangan, dan melakukan aksi kriminal lainnya.
Cara Kerja Botnet
Cara kerja botnet sangat rumit. Botnet terdiri dari ribuan komputer yang terinfeksi, yang dikenal sebagai bot. Botmaster mengendalikan botnet melalui saluran perintah dan kontrol.
Botmaster dapat mengirim perintah kepada bot untuk melakukan berbagai jenis serangan, seperti serangan DDoS atau phishing. Botnet juga dapat digunakan untuk menyebarkan spam atau malware lainnya.
Untuk menginstal perangkat lunak botnet, para penyerang mencari sistem yang rentan dan menginstal perangkat lunak melalui rekayasa sosial, seperti phishing.
Setelah terinfeksi, komputer korban bergabung dengan jaringan botnet dan menjadi bagian dari pasukan bot.
Botmaster dapat mengendalikan semua bot dalam jaringan dari jarak jauh dan menggunakan mereka untuk melakukan serangan.
Komunikasi Botnet
Sudah bukan rahasia lagi bahwa internet menyimpan segala jenis kejahatan, termasuk cybercrime. Salah satu ancaman terbesar di antara jenis malware adalah botnet.
Botnet, yang merupakan jaringan komputer yang disusupi atau dikuasai oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan pemiliknya, dapat digunakan untuk berbagai tujuan jahat seperti serangan DDoS, phishing, pemerasan, dan sebagainya.
Bagian paling menakutkan dari botnet adalah mereka tersedia secara bebas di pasar gelap dan dapat disewa oleh siapa saja yang membutuhkannya.
Botmaster dapat memanfaatkan teknik rekayasa sosial populer seperti phishing dan penipuan klik untuk memasukkan file kecil ke dalam sistem yang rentan. File kecil ini kemudian menginstal bot di dalam sistem target dan membuatnya menjadi bagian dari pasukan bot.
Saat bot terinfeksi, mereka mencari saluran yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan botmaster. Saluran perintah dan kontrol ini menggunakan protokol yang ada untuk meminta perintah dan menerima pembaruan dari botmaster, sehingga sulit untuk mendeteksi perilaku lalu lintas yang mencurigakan.
Botmaster sendiri dapat menulis skrip untuk menjalankan file yang dapat dieksekusi di berbagai sistem operasi, seperti program Batch untuk Windows dan program BASH untuk Linux.
Dengan bot yang telah terinfeksi, botmaster dapat melakukan berbagai tindakan jahat seperti injeksi web, filter web, web-fake, dan DnsMAP.
Injeksi web memungkinkan botmaster untuk menyuntikkan potongan kode ke situs web aman mana pun yang biasa dikunjungi oleh pasukan bot.
Filter web digunakan untuk melewati domain tertentu, sedangkan web-fake memungkinkan botmaster untuk mengalihkan halaman web ke situs palsu yang mereka kontrol. DnsMAP digunakan untuk menetapkan IP apa pun ke domain mana pun yang ingin dirutekan oleh botmaster dari keluarga bot.
Jenis Botnet
Ada beberapa jenis botnet yang berbeda tergantung pada saluran komunikasi yang digunakan.
Jenis pertama adalah Botnet Internet Relay Chat (IRC).
Pada botnet jenis ini, bot menerima perintah dari server IRC terpusat melalui pesan obrolan biasa. Kelemahan utama botnet IRC adalah seluruh botnet dapat menjadi tidak berfungsi hanya dengan mematikan server IRC. Hal ini membuat botnet jenis ini lebih mudah dilacak dan dihentikan.
Jenis kedua adalah Botnet Peer-to-Peer (P2P). Dibentuk menggunakan protokol P2P dan jaringan node terdesentralisasi, botnet P2P sangat sulit untuk ditutup karena strukturnya yang terdesentralisasi.
Setiap bot P2P dapat bertindak sebagai klien dan server, dan sering berkomunikasi satu sama lain dengan mengirim pesan “tetap hidup”. Namun, kelemahan utama botnet P2P adalah memiliki latensi yang lebih tinggi untuk transmisi data.
Jenis ketiga adalah Botnet Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Botnet jenis ini memiliki struktur terpusat dan menggunakan protokol HTTP untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Bot menggunakan URL atau alamat IP tertentu untuk terhubung ke Server C&C, secara berkala.
Tidak seperti botnet IRC, botnet HTTP mengunjungi server C&C secara berkala untuk mendapatkan pembaruan atau perintah baru. Kelemahan utama botnet HTTP adalah jika server C&C terdeteksi dan dihentikan, maka seluruh botnet akan menjadi tidak berfungsi.
Secara keseluruhan, botnet adalah ancaman serius bagi keamanan dunia digital saat ini. Jenis botnet yang berbeda memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada saluran komunikasi yang digunakan.
Oleh karena itu, penting bagi organisasi dan individu untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber dan melindungi sistem mereka dari ancaman botnet.