Pengertian Alamat IP Statis

Pengertian Alamat IP Statis – Alamat IP statis atau fixed IP adalah alamat IP yang ditetapkan secara manual pada perangkat dan tidak berubah-ubah seiring waktu. Namun, alamat IP ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jika kamu hanya menggunakan perangkat untuk browsing atau streaming, alamat IP dinamis yang diberikan oleh DHCP mungkin sudah cukup. Namun, jika kamu memiliki kebutuhan khusus seperti hosting situs web atau menggunakan server DNS, maka alamat IP statis mungkin lebih cocok untuk kamu.

Kenapa Harus Menggunakan Alamat IP Statis?

Menggunakan alamat IP statis memiliki keuntungan dalam hal stabilitas dan kemudahan pengaturan jaringan. Perangkat lain selalu tahu cara menyambungkannya karena alamat IP tidak berubah, dan ini memudahkan dalam meneruskan permintaan ke perangkat yang tepat.

Namun, menggunakan alamat IP statis juga memiliki kelemahan. Jika alamat IP digunakan oleh perangkat lain di jaringan, maka akan terjadi konflik alamat IP dan mengakibatkan masalah dalam koneksi jaringan.

Selain itu, pengaturan alamat IP statis memerlukan pengetahuan teknis yang lebih dan lebih sulit untuk dikelola jika ada perubahan pada jaringan.

Alamat IP Statis vs Dinamis: Mana yang Harus Dipilih?

Alamat IP adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat yang terhubung ke internet. Ada dua jenis alamat IP: statis dan dinamis. Alamat IP statis adalah alamat yang tidak pernah berubah, sedangkan alamat IP dinamis selalu berubah.

Alamat IP Statis

IP statis digunakan untuk perangkat yang harus selalu dapat diakses dengan alamat yang sama. Misalnya, jika kamu menghosting situs web dari rumah kamu, kamu akan memerlukan alamat IP statis. Alamat IP statis memungkinkan perangkat lain selalu tahu cara menghubungi perangkat yang menggunakan alamat tersebut.

Namun, alamat IP statis membatasi jumlah alamat yang tersedia. Jika ISP menggunakan alamat IP statis untuk pelanggan mereka, akan selalu ada persediaan alamat yang terbatas untuk pelanggan baru.

Alamat IP Dinamis

IP dinamis adalah alamat yang selalu berubah setiap kali perangkat terhubung ke internet. Alamat IP dinamis disediakan oleh DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat saat mereka terhubung ke jaringan.

Alamat IP dinamis cocok untuk perangkat yang hanya perlu terhubung ke internet sesekali, seperti perangkat mobile dan tablet. Alamat IP dinamis juga memungkinkan lebih banyak perangkat terhubung ke internet karena alamat yang tidak digunakan dapat digunakan kembali oleh perangkat lain.

Namun, ada kekurangan menggunakan alamat IP dinamis. Perangkat yang terhubung ke internet dengan alamat IP dinamis akan selalu memiliki alamat yang berbeda setiap kali mereka terhubung. Ini membuatnya sulit untuk mengakses perangkat dari jarak jauh atau menghosting situs web atau server dari perangkat tersebut.

Jadi, mana yang harus dipilih? Jika kamu perlu menghosting situs web atau server, atau memerlukan akses jarak jauh ke perangkat, maka alamat IP statis adalah pilihan yang lebih baik.

Namun, jika kamu hanya perlu terhubung ke internet sesekali, atau ingin menghemat uang dengan tidak membayar biaya tambahan untuk alamat IP statis, maka alamat IP dinamis mungkin lebih cocok untuk kamu.

Kerugian Menggunakan Alamat IP Statis

Alamat IP statis, meskipun memiliki beberapa keuntungan seperti kemudahan pengaturan koneksi jaringan, tetapi memiliki beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Salah satu kerugian utama alamat IP statis adalah konfigurasi manual yang harus dilakukan pada setiap perangkat.

Setiap kali ingin menggunakan alamat IP statis, perangkat harus diatur dengan benar agar dapat berkomunikasi dengan alamat yang diberikan.

Ini membutuhkan lebih banyak pekerjaan dan waktu daripada menggunakan alamat IP dinamis yang dapat dengan mudah diberikan melalui DHCP.

Kerugian lain dari alamat IP statis adalah keamanan. Alamat yang tidak pernah berubah memberikan waktu yang lama bagi peretas untuk menemukan celah keamanan di jaringan perangkat.

Hal ini dapat berpotensi membahayakan informasi yang tersimpan di perangkat. Alternatifnya adalah menggunakan alamat IP dinamis yang berubah secara teratur sehingga penyerang juga harus terus beradaptasi dan mengubah cara mereka berkomunikasi dengan perangkat.

Selain itu, alamat IP statis juga dapat menjadi masalah ketika berada di jaringan yang berbeda. Jika perangkat diberi alamat IP statis di jaringan tertentu, maka ketika beralih ke jaringan yang menggunakan format alamat IP yang berbeda, perangkat harus dikonfigurasi ulang untuk menggunakan DHCP atau IP statis yang berfungsi dengan jaringan baru tersebut.

Namun, meskipun memiliki beberapa kerugian, ada beberapa kegunaan untuk menggunakan alamat IP statis, terutama dalam lingkungan bisnis yang membutuhkan stabilitas dan keamanan jaringan yang lebih tinggi.

Namun, keputusan akhir dalam penggunaan alamat IP statis atau dinamis harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari setiap lingkungan dan perangkat yang akan digunakan.

Mendapatkan Alamat IP statis

Alamat IP statis adalah alamat yang diberikan secara manual ke perangkat yang terhubung ke jaringan, dan berbeda dengan alamat IP dinamis yang diberikan secara otomatis oleh DHCP kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol.

Ada beberapa alasan mengapa kamu mungkin ingin menggunakan alamat IP statis, seperti memfasilitasi koneksi jarak jauh ke perangkat, atau mempermudah konfigurasi server web atau program akses jarak jauh.

Jika kamu ingin menggunakan alamat IP statis di Windows, langkah-langkahnya cukup sederhana. Yang harus dilakukan adalah membuka “Control Panel” dan memilih “Network and Sharing Center“.

Kemudian, pilih koneksi yang ingin kamu konfigurasi, dan klik kanan untuk membuka “Properties“. Pilih “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)” dan klik “Properties” lagi.

Di sini, kamu dapat memasukkan alamat IP, subnet mask, gateway, dan DNS yang ingin kamu gunakan.

Namun, memperoleh alamat IP statis dari ISP kamu mungkin tidak semudah itu. Sebagian besar ISP hanya menyediakan alamat IP dinamis sebagai standar, dan meminta biaya tambahan untuk mengalokasikan alamat IP statis.

Alamat IP publik statis biasanya lebih mahal daripada alamat IP dinamis, karena ISP harus mengalokasikan alamat secara manual dan memastikan bahwa alamat tersebut tidak tumpang tindih dengan alamat lain di jaringan.

Baca : Perbedaan IP Public dan IP Private

Beberapa router memiliki opsi untuk “Reservasi DHCP“, yang memungkinkan kamu mengaitkan alamat IP dengan alamat MAC perangkat tertentu.

Ini memberikan pengaturan yang mirip dengan alamat IP statis, tetapi masih menggunakan DHCP untuk membagikan alamat IP secara otomatis.

Ini dapat menjadi alternatif yang berguna jika kamu ingin menghindari kerumitan mengatur alamat IP statis di setiap perangkat.

Memalsukan alamat IP statis

Mendapatkan IP statis untuk jaringan rumah mungkin memerlukan biaya tambahan dari ISP. Namun, ternyata ada cara lain untuk memalsukan alamat IP statis tanpa biaya tambahan yang besar, yaitu dengan menggunakan layanan DNS Dinamis.

Layanan DNS Dinamis menghubungkan alamat IP dinamis yang sering berubah ke nama host yang tidak berubah.

Ini membuat mu dapat mengakses jaringan rumah menggunakan nama host yang sama meskipun alamat IP kamu berubah. Artinya, kamu tidak perlu membayar biaya tambahan untuk mendapatkan alamat IP statis.

Salah satu contoh layanan DNS Dinamis gratis yang dapat digunakan adalah No-IP. Dengan mengunduh klien pembaruan DNS mereka, kamu dapat mengaitkan nama host yang kamu pilih dengan alamat IP dinamis kamu saat ini.

Ini sangat membantu jika kamu perlu mengakses jaringan rumah dengan program akses jarak jauh tanpa membayar biaya tambahan untuk alamat IP statis.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan DNS Dinamis untuk menghosting situs web kamu sendiri dari rumah. Dengan menggunakan layanan ini, pengunjung selalu dapat mengakses situs web kamu tanpa masalah, meskipun alamat IP kamu berubah.

Namun, perlu diingat bahwa alamat IP publik yang diberikan ke router sebagian besar pengguna rumahan dan bisnis adalah alamat IP dinamis. Perusahaan besar biasanya memiliki alamat IP statis yang tidak berubah.

Jadi, bagi kamu yang ingin menggunakan alamat IP statis tanpa harus membayar biaya tambahan, layanan DNS Dinamis adalah solusi yang tepat. Selain mudah digunakan, kamu juga dapat menghemat biaya dan masih dapat mengakses jaringan rumah atau menghosting situs web dari rumah tanpa masalah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *